Kamis, 07 Februari 2008

BANGKIT BERSAMA ROTAN


Dalam Penguatan Petani dan Pengrajin Rotan Dilahan Gambut Kabupaten Kapuas dan Barito Selatan

Tim Program ROTAN PETAK DANUM Kalteng

Sumberdaya rotan di wilayah gambut sangat besar. Rotan yang dikenal dengan sistem budidayanya menyumbang ekonomi daerah cukup besar sejak awal tahun 1970an. Petani dan Pengrajin rotan di wilayah gambut Kalteng cukup sejahtera hidupnya, dengan dibuktikan kesejahteraan ini adalah anak-anak petani dapat menyelesaikan sekolah ke perguruan tinggi. Rotan sebagai primadona petani dan industri saat ini sudah menjadi persoalan petani dan pengrajin, persoalan pertama; dibukanya proyek lahan gambut 1 juta hektar membawa dampak yang cukup besar terhadap kebun-kebun rotan petani, penggusuran, kebakaran kebun utamanya. Rotan hingga kini tersisa tidak banyak. Persoalan kedua, harga rotan yang terus turun yang disebabkan oleh kebijakan tata niaga rotan yang dikeluarkan pemerintah nasional. Kebijakan ini membawa dampak rendahnya harga rotan ditingkat petani, permainan pada pedagang pembeli dan situasi krisis akibat dampak PLG 1 juta hektar.


Persoalan diatas merupakan sebuah kenyataan yang ada dan diterima oleh petani dan pengrajin rotan di wilayah eks PLG 1 juta hektar. Tetapi, petani dan pengrajin tidak tinggal diam begitu saja. Segala upaya dilakukan sudah oleh petani, tetapi tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Dari apa yang sudah dilakukan, ternyata, kelemahan yang dialami, bahwa petani dan pengrajin rotan tidak memiliki sarana perjuangan yang dapat menjalankan cita-citanya. Salah satunya tidak ada organisasi petani dan pengrajin rotan, sehingga apa yang dilakukan berjalan sendiri-sendiri. Persoalan ini pula yang membuat Petak Danum memberikan perhatian besar untuk dapat memfasilitasi petani dan pengrajin rotan dalam mewujudkan harapan-harapan petani. Sehingga, dimulai awal Oktober 2007, Petak Danum ber inisiatif mendorong petani dan pengrajin rotan melalui program ROTAN PETAK DANUM.

Program ini merupakan bagian dari kesepakatan bersama dengan masyarakat atas solusi dampak proyek gambut 1 juta hektar (PLG 1 juta) di Kalimantan Tengah disekitar kawasan hutan gambut di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito. Sawit bukan jawaban atas gagalnya proyek PLG 1 juta hektar. Untuk menjawab persoalan ini, maka, pengembangan kapasitas petani dan pengrajin rotan di kawasan gambut ini segera dilakukan, agar dapat menyelamatkan ekosistem hutan gambut di Kalteng.

Tujuan dari program ini adalah : Tumbuh dan berkembangnya peran serta petani dan pengrajin rotan dalam pemanfaatan serta pelestarian potensi sumberdaya rotan di ekosistem hutan gambut yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat - paska PPLG 1 juta hektar di Kalimantan Tengah.

Program ini memiliki Sasaran Utama:

1. Peningkatan kemampuan petani dan pengrajin dalam pengelolaan sumberdaya rotan sebagai bagian dari upaya pengembangan sistem perekonomian lokal.

2. Upaya pelestarian dan pemanfaatan hutan tropis berkarakter gambut melalui rehabilitasi hutan dan kebun rotan bersama petani dan pengrajin untuk keberlanjutan sumberdaya rotan.

Membangun jaringan kerja kelembagaan ekonomi petani dan pengrajin rotan.

Rangkaian kegiatan program Rotan Petak Danum:

1. pertemuan dan lokakarya perencanaan kampung,

2. pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat dan keorganisasian rakyat,

3. pembentukan jaringan kerja ekonomi masyarakat,

4. dialog dengan pemerintah dan DPRD,

5. pemutaran film, pembuatan kit informasi tentang rotan,

6. rehabilitasi lahan kebun rotan 1.000 ha (secara swadaya – kelola)

7. pendampingan lapangan.

Masyarakat yang akan terlibat sebanyak + 700 petani dan pengrajin rotan yang akan aktif dan menerima manfaat dalam proses program ini, kemudian beberapa pihak yang akan terlibat seperti : Pemerintah Kabupaten (Bappeda, Kehutanan, Perkebunan), Dinas Perindustrian, Pihak Swasta (Pelaku Bisnis Rotan), Perguruan Tinggi (Univ.Palangkaraya) dan beberapa organisasi non-Pemerintah pendukung.

(Tim Kabar Petak Danum)


Tidak ada komentar: